Jumat, 18 Mei 2012
Biografi Osama Bin Laden Profil Lengkap
Syeikh Usamah bin Ladin, sesosok manusia berumur 50 an yang di buru
Amerika, kepalanya di hargai oleh Amerika seharga 50 juta dolar
US.dilahirkan pada tanggal 28 Juni 1957 di kota Jeddah. Beliau adalah
pendiri Al Qaedah. Osama adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara. Ayahnya
yang bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani miskin dari Yaman
yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi setelah Perang Dunia II. Di
tempat yang baru ini Muhammad bin Ladin memulai dengan usahanya yang
baru bergerak dalam bidang bisnis pembangunan.Pada akhirnya ia
memenangkan banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan
istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh
karena itu ia telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab
dengan keluarga Kerajaan Saudi. Muhammad bin Ladin kemudian telah
menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang diperkirakan
memiliki keuntungan miliaran dolar Amerika Serikat. Dari keuntungannya
ini diperkirakan Muhammad bin Ladin memiliki saham sebesar hampir 300
miliar dolar Amerika.Ketika remaja, Osama bin Laden telah bergabung
dengan gerakan Konservatif-Baru (Ultrakonservatif), sebuah gerakan
politik dalam agama Islam yang sebagian mengadopsi sebagiannya pemahaman
salaf (paham pemurnian agama para ulama saudi) tetapi kurang mendapat
dukungan dari para ulama, dan ia pernah masuk kedalam dinas kepolisian
yang menegakkan hukum-hukum syariah. Osamah kuliah di Universitas King
Abdul Aziz di Jeddah, di mana ia berguru pada Sheikh Abdullah Azzam yang
kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peran
memobilisasi dukungan bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang
melawan pendudukan Uni Soviet atas Afghanistan. Osamah bin Ladin lulus
pada tahun 1979 sebagai sarjana di bidang Ekonomi dan Manajemen.Osama
bin Laden mulai membangun jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika
ia berangkat ke Afganistan bergabung dalam milisi perang kaum pejuang
Afgan yang dikenal sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan
bertempur melawan Soviet. Usamah menggalang dana melalui jalur-jalur
kekayaan dan relasi-relasi koneksi keluarganya bagi gerakan pertahanan
Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan bantuan logistik dan bantuan
kemanusiaan. Osamah juga terlibat mengambil bagian dalam beberapa
pertempuran selama perang Afganistan. Ketika peperangan melawan Soviet
hampir berakhir, Usamah mendirikan gerakan Al Qaeda, sebuah organisasi
para mantan pejuang Mujahidin dan para pendukung lainnya yang membantu
menyalurkan baik dana maupun para pejuang bagi gerakan pertahanan Afgan.
Ketika tentara-tentara Soviet menarik mundur keluar dari Afganistan,
Osama bin Laden pulang kembali ke Arab Saudi dan bergabung bekerja pada
perusahaan konstruksi dan bangunan milik keluarga, Group Perusahaan Bin
Ladin. Di sini ia kemudian terlibat bersama kelompok orang-orang Saudi
yang berseberangan dan melawan pemerintahan kerajaan Saudi, yakni
terhadap Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995, ia membangun infrasruktur
di Sudan ketika hubungannya dengan Presiden Umar Al Basyir dan Dr Hasan
Turabi yang memerintah Sudan.Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi mencabut
hak kewarganegaraan Osama dan membekukan seluruh asset dan kekayaannya
di seluruh negeri. Osama bin Laden diyakini berbagai pihak sebagai tokoh
pusat dan kunci dari suatu koalisi internasional dari kaum radikal
Islam.Sejak tahun 1992, Pemerintah Amerika Serikat memberi kesan bahwa
Osama bin Laden dan anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda
menjadi target sasaran militer Amerika yang bertugas di Arab Saudi, dan
di Yaman, dan satuan militer yang ditugaskan di Tanduk Afrika, termasuk
di Somalia. Pada tahun 1996 Osama bin Laden dikenai hukuman atas tuduhan
melatih orang-orang yang terlibat dalam penyerangan pembunuhan tentara
pekerja sosial. Penegak hukum Amerika Serikat juga menuduh bahwa Usamah
bin Ladin memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas
dua hotel di Yaman di mana para tentara Amerika Serikat bermalam dalam
perjalanan mereka ke Somalia.Presiden George W. Bush telah menyatakan
bahwa Osama adalah tertuduh utama dalam serangan teroris di kota New
York dan Washington pada tanggal 11 September 2001, sama persis bahwa
Usamah adalah tertuduh pelaku utama dalam pengeboman gedung World Trade
Center pada tahun 1993, dan serangan teroris yang lain terhadap
Kedutaan-Kedutaan Besar Amerika Serikat, kapal-kapal perang, dan
aset-aset Amerika Serikat lainnya.Banyak pengamat Islam Internasional
mengatakan bahwa perlawanan Osama bin Laden dan Al Qaeda-nya akan tetap
berlanjut selama dunia barat khususnya Amerika Serikat tidak mengubah
kebijakan yang dianggap tidak adil terhadap negara-negara dunia Islam.
Kasus Palestina dan keberpihakannya terhadap Israel diantaranya, serta
serangan dan pendudukan terhadap Irak membuat masalah yang dikatakan
dunia Barat sebagai terorisme tidak akan selesai.
Kamis, 12 April 2012
Menakar Jumlah Korban Westerling
Siapa yang tak kenal Raymond Westerling? Kapten tentara kerajaan Belanda KNIL kelahiran Turki itu pernah menjadi jagal berseragam militer Belanda yang paling ditakuti di Sulsel tahun 1946 dengan 40,000 korban jiwa dan sempat2nya melancarkan pemberontakan APRA di Bandung tahun 1950.
Di setiap tempatnya bertugas sebagai kepala pasukan anti-teror/detasemen pasukan khusus atau disebut DST (Special Forces Depot) atau Korps Speciale Troepen – KST (Korps Pasukan Khusus), ia selalu menerapkan metode pembersihan yang cenderung membabi-buta, mencontoh kisah sukses Gestapo, polisii rahasia NAZI yang dibesut Hitler di era Perang Dunia II. Meski kejam, tapi pemerintah colonial Belanda kala itu menghargai ‘upaya’ sang Jagal berjuluk “The Turk” itu sebagai metoda efektif untuk meredam perlawanan gerilyawan Indonesia kala itu.
Namun, betulkah kabar yang tertulis di buku-buku sejarah bahwa dial ah yang paling bertanggung jawab menghilangkan nyawa sejumlah 40,000 jiwa di Sulawesi Selatan tanggal 11 December 2011?
Mitos angka korban 40ribu Jiwa?
Konon sejarah juga punya sisi hiperbolik, demi untuk menarik simpati generasi setelahnya, ia digambarkan dengan berlebihan.
Masih ingat film Pengkhianatan G 30 S/PKI yang saban tahun disiarkan pemerintah OrdeBaru setiap tanggal 30 September? Di film itu betapa kekejaman PKI termasuk underbownya Gerwani digambarkan secara dramatis, sampai dikatakan menyilet dan memotong kemaluan para jendral. Kesaksian beberapa dokter forensik rupanya tidak mengkonfirmasi adanya penyiksaan fisik yang terjadi saat itu. Jadi ada beberapa versi adegan film garapan Arifin C Noer yang dibuat tahun 1984 itu berbeda dengan kenyataan sebenarnya. Tapi demi kepentingan propaganda penguasa Orde Baru, adegan-adegan horror itu diciptakan seolah-olah adalah benar adanya dan menggugah emosi bagi para penontonnya.
Demikian juga dengan data jumlah korban pembantaian Westerling dan pasukan KST-nya yang menyebutkan 40,000 jiwa melayang dibantai sang jagal. Meski persitiwa ini setiap tahun diperingati oleh pemerintah Sulawesi Selatan sebagai hari Korban 40ribu Jiwa, dibuatkan monumen khusus lengkap dengan nama Jalan Korban 40ribu Jiwa di utara Makassar, namun beberapa sejarahwan, baik asing maupun sejarahwan Indonesia sangat meragukan jumlah yang terkesan hiperbolik tersebut.
Berbeda dengan versi buku sejarah Indonesia yang menyebut jumlah korban pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan tahun 1946-1947 sekitar 40,000 jiwa, pemerintah Belanda sendiri menengarai jumlah korban ‘hanya’ sejumlah antara 3000-5000 jiwa. Westerling sendiri dalam memoir nya di dua buku, otobiografi berjudul Memoires yang terbit tahun 1952, dan De Eenling yang terbit tahun 1982, hanya menyebutkan jumlah korban sekitar 400-600 jiwa. Menurut Petrik Matanasi, sejarahwan yang menetap di Yogyakarta, korban Westerling dalam peristiwa Pembantaian di Sulsel hanya berkisar pada ribuan dan tidak sampai puluhan ribu.
Darimana angka 40ribu itu?
Angka 40ribu jiwa sejatinya memiliki keganjilan. Prosesi pembantaian Westerling yang dimulai pada subuh hari tanggal 11 Desember 1946 di desa Batua Makassar, dari 3000 jiwa yang dikumpulkan di lapangan terbuka, ada 44 lelaki yang dianggap “teroris” kemudian dieksekusi di tempat, termasuk 9 pemuda yang mencoba melarikan diri. Dua hari kemudian, 12-13 desember 1946 korban Westerling bertambah 81 orang, dengan menembaki membakar hangus desa-desa di Tanjung Bunga dan sekitarnya. Tanggal 14-15 desember 1946, ada 23 orang dibunuh oleh tentara Westerling, kemudian tanggal 16-17 desember 1946 ada 33 penduduk Sulsel yang dianggap gerilyawan dibunuh . Yang paling parah adalah periode dari tanggal 26 Desember 1946 hingga 3 Januari 1947, ada 257 orang yang dibunuh pasukan DST pimpinan Westerling di daerah Gowa.
Aksi Westerling baru berakhir di 16-17 Februari 1947 di Mandar dengan korban 364 jiwa, dan benar-benar berhenti tanggal 21 Februari 1947 dimana Belanda kemudian menarik penuh pasukan DST dari Sulawesi Selatan, lebih dikarenakan bnerita kebrutalan pasukan ini sudah menyebar luas ke luar negeri. Kalau dihitung rata-rata korban perhari yang dibunuh Westerling, tarohlah sekitar 40-100 orang perhari, maka dari tanggal 11-Desember 1946 hingga 17 Februari 1947 yang memiliki rentang 68 hari sekira tanpa jeda, Westerling telah membunuh rakyat Sulawesi Selatan sekitar 2700 – 6800 jiwa. Angka ini jauh dari anggapan yang diyakini masyarakat saat ini dan kemudian dicetak resmi dalam buku-buku sejarah: 40,000 jiwa!
Seharusnya memang para penulis sejarah berhati-hati merilis angka korban, dan berusaha bijak dalam memaparkannya. Angka 40ribu jiwa memang akan mengoyak sisi emosionalitas dan menjadi perekat masyarakat Indonesia di masa-masa awal perjuangan, tapi apakah angka itu juga ampuh menarik simpati generasi muda yang lahir puluhan tahun kemudian? Alih-alih menimbulkan simpati pada generasi muda, mereka yang kritis dan tak begitu punya keterkaitan emosional pasti akan semakin menganggap bahwa kejadian itu hanya mitos yang tak punya dasar sejarah yang jelas.
Belum lagi rasa harga diri yang mempertanyakan, “Kemana para pejuang Indonesia yang katanya gagah berani bersenjatakan bambu runcing, saat penduduk sipil dibantai secara membabi buta selama 68 hari dari Makassar hingga Mandar? Apakah mereka tiba-tiba menjadi lemah ketakutan mendengar nama Westerling sang Jagal dari Turki? Bukankah kita mengenal nama-nama Wolter Monginsidi, Emmy Saelan yang kelak dipahlawankan? Tak mampu kah mereka menahan laju pembunuhan yang dilakukan Westerling dan DST dari subuh hingga siang hari tanpa jeda?
Meski demikian, berapapun angka tepatnya korban yang jatuh di masa keberingasan Westerling tahun 1946-1947 di Sulawesi- Selatan, tetap bahwa peristiwa itu merupakan lembaran kelam sejarah penjajahan Belanda di Indonesia. Kekacauan pemerintahan dan dibiarkannya hukum rimba berlaku saat itu mengakibatkan seorang jagal bernama Westerling leluasa membunuh penduduk sipil tanpa didahului proses pengadilan yang benar. Rakyat Indonesia, khususnya keluarga korban pembantaian Westerling berhak untuk mendapatkan keadilan dari pemetintah Belanda, yang hingga saat ini sepertinya menganggap bahwa kekejaman Westerling dapat dimaklumi karena dalam keadaan darurat perang. Karenanya, pengadilan Belanda di tahun 1954 menyatakan Westerling tidak menanggung kesalahan apapun atas perbuatannya semasa perang.
Westerling sendiri di masa akhir hidupnya bekerja sebagai penjaga pantai di Amsterdam, setelah sempat meniti karir sebagai penyanyi tenor namun gagal tahun 1958 di Breda namun gagal. Westerling, sang jagal yang dikenal tak punya rasa takut itu akhirnya mati terbunuh oleh jantungnya sendiri di tahun 1987, dalam usia 68-tahun. Sepanjang hidupnya, ia tidak pernah mau mengakui kejahatan perang yang dilakukannya, ia berkilah bahwa metode pembersihan itu wajar dalam masa revolusi, dengan melakukan terror untuk menghentikan terror dianggapnya efektif meredam perlawanan rakyat. Hal yang sama mungkin di-amini oleh pembesar-pembesar militer NICA/KNIL kala itu, tapi bagaimana dengan nasib korban penduduk sipil yang tak bersalah?
Mari kita saksikan roda sejarah, kemana akan memihak. Akankah keluarga korban pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan tahun 1946, juga di Medan dan Bandung tahun 1950 (Pemberontakan APRA) akan menerima imbal kerugian akibat aksi brutal Westerling sebagaimana yang sudah diterima oleh masyarakat Rawa Gede yang jadi korban tahun 1947?
Jenderal Komandan Pemberontak Libya Tewas di Tengah Keberhasilan
Jenderal Abdel Fatah Younes, seorang mantan pejabat senior rezim Moamer Gaddafi yang membelot untuk memimpin pasukan pemberontak, tewas, kata Dewan Transisi Nasional Kamis di tengah keberhasilan baru pemberontak.
"Dengan segala kesedihan, saya memberitahu anda berkaitan dengan meninggalnya Abdel Fatah Younes, komandan tertinggi pasukan pemberontak kami," kata ketua NTC Mustafa Abdel Jalil saat ledakan baru menggetarkan pusat ibukota Tripoli.
"Orang yang melakukan pembunuhan ditangkap," kata Abdel Jalil tanpa memerinci.
Younes ditembak mati oleh sekelompok orang bersenjata ketika dia dalam perjalanan ke Benghazi setelah dia ditarik kembali dari garis depan untuk menjawab pertanyaan tentang situasi militer, kata Abdel Jalil.
Dia mengatakan, tiga hari berduka ditetapkan untuk menghormati Younes.
Rumor yang beredar di Benghazi sepanjang Kamis bahwa Younes, yang dikenal sebagai orang nomor dua rezim Gaddafi sebelum pembelotannya pada awal pemberontakan Libya, ditangkap dan dibunuh para pemberontak namun hal tersebut tidak dapat dipastikan oleh AFP.
"Saya meminta anda agar menahan diri untuk tidak memperhatikan rumor bahwa pasukan Gaddafi sedang mencoba untuk menyebar di dalam bawahan kami," kata Abdel Jalil kepada para wartawan sesudah pertemuan tertutup yang berlangsung lama dengan para anggota NTC.
Beberapa saat sesudah pengumuman tersebut, dua kendaraan yang mengangkut senjata antipesawat terbang dan paling tidak selusin orang bersenjata menembak ke udara di hotel Tibesti, tempat pengumuman dilakukan.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa mereka kemudian berhasil masuk ke hotel membawa senjata mereka namun pasukan keamanan menenangkan mereka dan meyakinkan mereka agar pergi.
"Mereka mengatakan 'Kamu membunuhnya,'" menunjuk NTC, tambahnya.
Paling sedikit tiga ledakan keras menggetarkan pusat kota Tripoli Kamis malam, ketika televisi Libya melaporkan bahwa pesawat beterbangan di atas ibukota Libya itu, yang menjadi target serangan udara NATO.
Televisi Al-Jamahiriya melaporkan bahwa sejumlah "lokasi sipil" telah dibom oleh NATO Kamis.
Para pemberontak Libya merebut dua lokasi dekat perbatasan Tunisia sebelumnya hari itu sebagai bagian dari serangan praRamadhan yang dimaksudkan untuk mendongkel Gaddafi, kata seorang koresponden AFP.
Pertama adalah kota Al-Ghazaya, 12 kilometer dari garis depan dan kedua adalah Umm Al-Far, dusun kecil yang dihuni beberatus orang 10 kilometer ke arah timur laut.
Serangan terhadap al-Ghazaya mulai sekitar pukul 8:00 pagi (0600 GMT) dalam dua cabang serangan dari timur dan barat yang nampaknya telah mengusir kaum loyalis, karena kota itu telah ditinggalkan ketika mereka masuk.
Namun, amunisi ditemukan disimpan di sebuah sekolahan dan bangunan-bangunan umum lain di kota itu.
Para pemberontak kemudian bergerak maju ke Umm Al-Far dan membombardirnya, meledakkan sebuah gudang mesiu. Dusun kecil tersebut jatuh sekitar pukul 5:00 petang, dan para pemberontak, kebanyakan berjalan kaki, maju melintasi jalan-jalan untuk menyelamatkan mereka setengah jam kemudian.
Perebutan Al-Ghazaya, yang digunakan sebagai basis pasukan Gaddafi untuk menembakkan roket ke sasaran pasukan pemberontak di kota Nalut di dekatnya, menyusul pidato menantang oleh pemimpin Libya bahwa dia siap untuk "berkorban" guna memastikan kemenangan dalam perang saudara.
Serangan fajar dari seputar pegunungan merupakan bagian dari ofensif pemberontak yang dimaksudkan untuk menaklukkan Tripoli dan menggulingkan Gaddafi.
Serangan-serangan awal telah dimulai Rabu, sebuah sumber militer mengatakan kepada koresponden AFP di Zintan, di kawasan Nalut bagian barat Libya.
Sebelum pemberontak merebut kota itu, seorang koresponden AFP melihat lusinan kendaraan angkatan darat ditarik ke luar menghindari tembakan altileri pemberontak dari ketinggian Al-Ghazaya.
Pegunungan Nasufa telah menjadi tempat sejumlah pertempuran paling sengit antara pasukan yang setia dan pemberontak.
Kedua belah pihak telah bertarung namun menemui jalan buntu lima bulan sesudah pemberontakan rakyat yang dengan cepat berubah menjadi perang saudara.
Pemimpin Libya menguasai sebagian besar barat dan kubu Tripolinya, sementara oposisi menguasai timur dari kubu pertahanannya di Benghazi.
Gaddafi yang sangat marah mengatakan Rabu malam dia siap "berkorban" untuk mengalahkan para pemberontak sesudah mereka memperingatkan batas waktu baginya untuk lengser dan tinggal di Libya sudah lewat.
"Kami tidak takut. Kami akan mengalahkan mereka," kata Gadaffi dalam pesan suaranya, menunjuk pada sekutu NATO dan para pemberontak.
"Kami akan membayar dengan nyawa kami, wanita dan anak-anak kami. Kami siap mengorbankan (diri kami sendiri) untuk mengalahkan musuh," tambahnya dalam pesannya kepada kaum loyalis di kota Zaltan, juga dekat dengan perbatasan Tunisia.
Pesan Gaddafi muncul sesudah ketua NTC mengatakan di Benghazi bahwa sebuah tawaran yang mereka ajukan melalui PBB bahwa akan mengizinkan orang kuat itu tetap tinggal di Libya jika dia lengser sudah lewat.
Sementara, Inggris memberi dorongan besar kepada para pemberontak dengan mengundang mereka untuk mengambilalih kedubes Libya di London, yang dikecam rezim Gaddafi, sementara Washington mengatakan pihaknya sedang memeriksa sebuah permintaan oleh para pemberontak agar mengakui mereka.
“Panyapuang di Galung Lombok” dan Westerling (5)
Berikutnya mencari “kaum ekstremis, perampok, penjahat dan pembunuh”. Westerling sendiri yang memimpin aksi ini dan berbicara kepada rakyat, yang diterjemahkan ke bahasa Bugis. Dia memiliki daftar nama “pemberontak” yang telah disusun oleh Vermeulen. Kepala adat dan kepala desa harus membantunya mengidentifikasi nama-nama tersebut.
Hasilnya 35 orang yang dituduh langsung dieksekusi di tempat. Metode Westerling ini dikenal dengan nama “Standrecht” – pengadilan (dan eksekusi) di tempat. Dalam laporannya Westerling menyebutkan bahwa yang telah dihukum adalah 11 ekstremis, 23 perampok dan seorang pembunuh.
Fase ketiga adalah ancaman kepada rakyat untuk tindakan di masa depan, penggantian Kepala desa serta pembentukan polisi desa yang harus melindungi desa dari anasir-anasir “pemberontak, teroris dan perampok”. Setelah itu rakyat disuruh pulang ke desa masing-masing. Operasi yang berlangsung dari pukul 4 hingga pukul 12.30 telah mengakibatkan tewasnya 44 rakyat desa.
Demikianlah “sweeping ala Westerling”. Dengan pola yang sama, operasi pembantaian rakyat di Sulawesi Selatan berjalan terus. Westerling juga memimpin sendiri operasi di desa Tanjung Bunga pada malam tanggal 12 menjelang 13 Desember 1946. 61 orang ditembak mati. Selain itu beberapa kampung kecil di sekitar desa Tanjung Bunga dibakar, sehingga korban tewas seluruhnya mencapai 81 orang.
Berikutnya pada malam tanggal 14 menjelang 15 Desember, tiba giliran Kalukuang yang terletak di pinggiran kota Makassar, 23 orang rakyat ditembak mati. Menurut laporan intelijen mereka, Wolter Monginsidi dan Ali Malakka yang diburu oleh tentara Belanda berada di wilayah ini, namun mereka tidak dapat ditemukan. Pada malam tanggal 16 menjelang tanggal 17 Desember, desa Jongaya yang terletak di sebelah tenggara Makassar menjadi sasaran. Di sini 33 orang dieksekusi.
Setelah daerah sekitar Makassar dibersihkan, aksi tahap kedua dimulai tanggal 19 Desember 1946. Sasarannya adalah Polobangkeng yang terletak di selatan Makassar di mana menurut laporan intelijen Belanda, terdapat sekitar 150 orang pasukan TNI serta sekitar 100 orang anggota laskar bersenjata. Dalam penyerangan ini, Pasukan DST menyerbu bersama 11 peleton tentara KNIL dari Pasukan Infanteri XVII.
Penyerbuan dipimpin oleh Letkol KNIL Veenendaal. Satu pasukan DST di bawah pimpinan Vermeulen menyerbu desa Renaja dan Komara. Pasukan lain mengurung Polobangkeng. Selanjutnya pola yang sama seperti pada gelombang pertama diterapkan oleh Westerling. Dalam operasi ini 330 orang rakyat tewas dibunuh.
Aksi tahap ketiga mulai dilancarkan pada 26 Desember 1946 terhadap Gowa dan dilakukan dalam tiga gelombang, yaitu tanggal 26 dan 29 Desember serta 3 Januari 1947. Di sini juga dilakukan kerjasama antara Pasukan Khusus DST dengan pasukan KNIL. Korban tewas di kalangan penduduk berjumlah 257 orang.
Untuk lebih memberikan keleluasaan bagi Westerling, pada 6 Januari 1947 Jenderal Simon Spoor memberlakukan noodtoestand (keadaan darurat) untuk wilayah Sulawesi Selatan. Pembantaian rakyat dengan pola seperti yang telah dipraktekkan oleh pasukan khusus berjalan terus dan di banyak tempat, Westerling tidak hanya memimpin operasi, melainkan ikut menembak mati rakyat yang dituduh sebagai teroris, perampok atau pembunuh.
Pertengahan Januari 1947 sasarannya adalah pasar di Parepare dan dilanjutkan di Madello, Abbokongeng, Padakkalawa, satu desa tak dikenal, Enrekang, Talabangi, Soppeng, Barru, Malimpung, dan Suppa.
Setelah itu, masih ada beberapa desa dan wilayah yang menjadi sasaran Pasukan Khusus DST tersebut, yaitu pada tanggal 7 dan 14 Februari di pesisir Tanete, pada tanggal 16 dan 17 Februari di desa Taraweang dan Bornong-Bornong. Kemudian juga di Mandar, di mana 364 orang penduduk tewas dibunuh. Pembantaian para “ekstremis” bereskalasi di Kulo, Amparita dan Maroangin di mana 171 penduduk dibunuh tanpa sedikit pun dikemukakan bukti kesalahan mereka atau alasan pembunuhan.
Selain itu, di aksi-aksi terakhir, tidak seluruhnya “teroris, perampok dan pembunuh” yang dibantai berdasarkan daftar yang mereka peroleh dari dinas intel, melainkan secara sembarangan orang-orang yang sebelumnya ada di tahanan atau penjara karena berbagai sebab, dibawa ke luar dan dikumpulkan bersama terdakwa lain untuk kemudian dibunuh.
H.C. Kavelaar, seorang wajib militer KNIL, adalah saksi mata pembantaian di alun-alun di Tanette, di mana sekitar 10 atau 15 penduduk dibunuh. Dia menyaksikan, bagaimana Westerling sendiri menembak mati beberapa orang dengan pistolnya, sedangkan lainnya diberondong oleh peleton DST dengan sten gun.
Di semua tempat, pengumpulan data mengenai orang-orang yang mendukung Republik, intel Belanda selalu dibantu oleh pribumi yang rela demi uang dan kedudukan. Pada aksi di Gowa, Belanda dibantu oleh seorang kepala desa, Hamzah, yang tetap setia kepada Belanda. Setelah “membersihkan” wilayah-wilayah di atas, Pasukan Westerling menuju Mandar.
Jenderal Spoor menilai bahwa keadaan darurat di Sulawesi Selatan telah dapat diatasi, maka dia menyatakan mulai 21 Februari 1947 diberlakukan kembali Voorschrift voor de uitoefening van de Politiek-Politionele Taak van het Leger – VPTL (Pedoman Pelaksanaan bagi Tentara untuk Tugas di bidang Politik dan Polisional), dan Pasukan DST ditarik kembali ke Jawa.
Dengan keberhasilan menumpas para ekstrimis, di kalangan Belanda baik militer mau pun sipil reputasi Pasukan Khusus DST dan komandannya, Westerling melambung tinggi. Media massa Belanda memberitakan secara superlatif. Ketika pasukan DST tiba kembali ke Markas DST pada 23 Maret 1947, mingguan militer Het Militair Weekblad menyanjung dengan berita: “Pasukan si Turki kembali.” Berita pers Belanda sendiri yang kritis mengenai pembantaian di Sulawesi Selatan baru muncul untuk pertama kali pada bulan Juli 1947.
Kamp DST kemudian dipindahkan ke Kalibata, dan setelah itu, karena dianggap sudah terlalu sempit, selanjutnya dipindahkan ke Batujajar dekat Cimahi. Pada bulan Oktober 1947 dilakukan reorganisasi di tubuh DST dan komposisi Pasukan Khusus tersebut kemudian terdiri dari 2 perwira dari KNIL, 3 perwira dari KL (Koninklijke Leger), 24 bintara KNIL, 13 bintara KL, 245 serdadu KNIL dan 59 serdadu KL. Pada tanggal 5 Januari 1948, nama DST dirubah menjadi Korps Speciale Troepen – KST (Korps Pasukan Khusus) dan kemudian juga memiliki unit parasutis. Westerling memegang komando pasukan yang lebih besar dan lebih hebat dan pangkatnya menjadi Kapten.
Setelah Persetujuan Renville, anggota pasukan KST ditugaskan juga untuk melakukan patroli dan pembersihan, antara lain di Jawa Barat. Namun sama seperti di Sulawesi Selatan, banyak anak buah Westerling melakukan pembunuhan sewenang-wenang terhadap penduduk di Jawa Barat. Perbuatan ini telah menimbulkan protes di kalangan tentara KL (Koninklijke Leger) dari Belanda, yang semuanya terdiri dari pemuda wajib militer dan sukarelawan Belanda.
Pada 17 April 1948, Mayor KL R.F. Schill, komandan pasukan 1-11 RI di Tasikmalaya, membuat laporan kepada atasannya, Kolonel KL M.H.P.J. Paulissen di mana Schill mengadukan ulah pasukan elit KST (Korps Speciaale Troepen) yang dilakukan pada 13 dan 16 April 1948. Di dua tempat di Tasikmalaya dan Ciamis, pasukan KST telah membantai 10 orang penduduk tanpa alasan yang jelas, dan kemudian mayat mereka dibiarkan tergeletak di tengah jalan.
Pengaduan ini mengakibatkan dilakukannya penyelidikan terhadap pasukan khusus pimpinan Westerling. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata banyak kasus-kasus pelanggaran HAM yang kemudian mencuat ke permukaan. Di samping pembunuhan sewenang-wenang, juga terjadi kemerosotan disiplin dan moral di tubuh pasukan elit KST. Kritik tajam mulai berdatangan dan pers menuding Westerling telah menggunakan metode Gestapo (Geheime Staatspolizei), polisi rahasia Jerman yang terkenal kekejamannya semasa Hitler, dan hal-hal ini membuat para petinggi tentara Belanda menjadi gerah.
Walaupun Jenderal Spoor sendiri sangat menyenangi Westerling, namun untuk menghindari pengusutan lebih lanjut serta kemungkinan tuntutan ke pangadilan militer, Spoor memilih untuk menon-aktifkan Westerling. Pada 16 November 1948, setelah duasetengah tahun memimpin pasukan khusus Depot Speciaale Troepen (DST) kemudian KST, Westerling diberhentikan dari jabatannya dan juga dari dinas kemiliteran. Penggantinya sebagai komandan KST adalah Letnan Kolonel KNIL W.C.A. van Beek. Setelah pemecatan atas dirinya, Westerling menikahi pacarnya dan menjadi pengusaha di Pacet, Jawa Barat.
Pada bulan November 1949, dinas rahasia militer Belanda menerima laporan, bahwa Westerling telah mendirikan organisasi rahasia yang mempunyai pengikut sekitar 500.000 orang. Laporan yang diterima Inspektur Polisi Belanda J.M. Verburgh pada 8 Desember 1949 menyebutkan bahwa nama organisasi bentukan Westerling adalah “Ratu Adil Persatuan Indonesia” (RAPI) dan memiliki satuan bersenjata yang dinamakan “Angkatan Perang Ratu Adil” (APRA).
Sekilas Riwayat Hidup Pangeran Hidayatullah
Foto dari halaman pertama buku “De Bandjermasinsche Krijg” van 1859-1863 Karangan W.A. van REES dengan tulisan dibawahnya “De Hoofdopstandeling” (“Kepala Pemberontak”).
Pangeran Hidayatullah diangkat menjadi Sultan Banjar berdasarkan Surat Wasiat Kakek beliau Sultan Adam. Pengangkatan ini dilakukan karena ayah Pangeran Hidayatullah, Sultan Muda Abdurrahman wafat.
Lahir di Martapura pada tahun 1822 M, di-didik secara Islami dipesantren Dalam Pagar Kalampayan ( Didirikan oleh Syekh Muhammad Arsyad Al-banjari, salah seorang tokoh Agama Islam di Nusantara ) sehingga memiliki ilimu kepemimpinan serta keagamaan yang cukup tinggi untuk kemudian dipersiapkan menjadi Sultan.
Sebelum menjadi Sultan sempat menduduki jabatan sebagai Mangkubumi kesultanan pada tahun 1855 M. Pada saat itu jabatan Mangkubumi diangkat oleh Kolonial Belanda dengan persetujuan Sultan Adam. Dengan menduduki jabatan tersebut maka Pangeran Hidayatullah bisa lebih memahami & menyelami kondisi Kesultanan maupun rakyat Banjar, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan kolonial Belanda (spionase), hal tersebut sangat berguna untuk persiapan perang.
Akibat campur tangan berulang-ulang pihak Belanda dalam pemerintahan Kesultanan, pemaksaan monopoli perdagangan, konsesi-konsesi pertambangan yang sepihak, serta kuatnya misi kaum nasrani ( Zending ) yang masuk kedalam benua banjar dengan dukungan tentara Hindia Belanda, maka mengakibatkan kebencian rakyat yang sangat mendalam. Perselisihan-persilisihan itu telah sangat lama terjadi, semenjak Kesultanan dipimpin oleh Sultan Suriansyah (~ 1600 M). Kebencian yang tak dapat lagi didiamkan, harus di tuntaskan, Sultan dan Rakyat bersatu untuk mengadakan perang Jihad Fisabilillah.
Sebelum dan ketika perang Sultan mengangkat beberapa Panglima perang karena luasnya areal medan pertempuran. Dari sebelah barat, Kesultanan Sambas, Sampit, Sangau, Kotawaringin, Pagatan bahkan jauh ke timur Kesultanan Pasir maupun Kesultanan Kutai dll. Dipersiapkan oleh Pangeran Hidayatullah sebagai areal perang maupun penyokong Perang Banjar.
Beberapa kutipan dari buku-buku karya Hindia Belanda.
“ Hidayat telah merencanakan dan mempersiapkan pemberontakan yang kemudian akan meluas diseluruh kerajaan “.
“ ….. Loera housin telah menerima dari Hidayat batu permata untuk menghasut penduduk daerah itu melawan gubernemen “.
“ ….. Hidayat sebulan yang lalu berada di gunung Batu Tiris telah mengadakan rapat akbar yang dihadiri para kepala “.
“ ….. seorang bernama Doelmatalip di Nagara telah menerima sepucuk surat dari Hidayat guna memanggil rakyat untuk melakukan perang Sabil “. (De Bandjermasinsche Krijg hal 14,20,31 & 71)
Pengangkatan salah satu pimpinan perangnya seperti berikut ;
“ Surat Seruan Pangeran Hidajatoellah ;
Dengan ini saya menganugrahkan kepada seorang rakyat bernama Gamar gelar Tumenggung Cakra Yuda dan dengan ini pula memperkenankan kepadanya melakukan Perang Sabilullah untuk menegakkan kejayaan agama dan ajaran Nabi Muhammad Rasululloh SAW.
Selanjutnya saya memaklumkan, bahwa pengangkatan ini tidak dapat diubah lagi, sehingga dengan demikian Tuan dapat mengadakan musyawarah atau persetujuan dengan Mufti Muhammad Cholid (mufti gubernemen ), Mufti Abdul Jalil, Pangulu Machmud ( pengulu gubernemen Martapura ), Tuan Chalifah Idjra-ie ( bertugas melakukan penyumpahan para saksi di Mahkamah Militer di Martapura ), semua haji yang di Dalam Pagar ( tempat tinggal para ulama ) dan yang ada di mana-mana dan semua kepala didalam perang ini disamping semua penduduk kampung, baik lelaki maupun perempuan, yang masih terikat kepada Al Khaliq dan Rasulnya.
Bilamana ada diantara mereka yang tidak memperhatikan atau ada yang menentang peraturan yang telah saya keluarkan, maka saya memperkenankan kepada Tuan untuk menghukumnya sampai mati dengan jalan dipancung kepalanya dan menghancurkan harta bendanya.
Dalam hal Tuan tidak melaksanakan kemauan saya ini dengan seksama dan tidak memperhatikan semua perintah yang telah saya keluarkan dengan persetujuan orang tua saya , maka Tuan dan seluruh keturunan Tuan selama lamanya akan terkutuk.
Saya memohon semoga Yang Maha Kuasa akan memperkenankan harapan saya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan dari Dayak Dari, Dayak Dusun (Tanah Dusun) dan Dayak Biajau menyerang dan menghancurkan Martapura. Oleh karena yang disebut diatas masih orang kafir (belum Islam) maka akan merupakan suatu kebajikan apabila mereka ikut menghancurkan musuh-musuh Nabi .
Surat ditulis Pangeran Hidajatoellah tanggal 22 Jumadil Awal 1277 / 10 Desember 1860 ditandatanganinya dan juga oleh Pangeran Wira Kusumah (masing-masing cap dan Pangeran Hidajatoellah dengan cap Sulthan).
Surat itu diperlihatkan oleh Gamar kepada Resident ketika ia ditangkap oleh Belanda. (De Bandjarmasinsche Krijg halaman 162 & 163) ”.
Setelah Pengangkatan-pengangkatan dan persiapan-persiapan yang matang maka dikobarkanlah Perang Banjar pada tanggal 28 April 1859 dengan semboyan Beatip Beamal Fisabilillah secara serempak.
Jalannya peperangan terekam dalam beberapa tulisan berikut;
“ Sambil bertandak dan berdoa mereka menerobos sampai 10 langkah dari carre` ( formasi tempur berbentuk persegi empat ); meriam houwitser diisi lagi. “Tembak!!” , kedengaran dari mulut komandan, akan tetapi baik pipa houwitser maupun beberapa bedil macet. Beberapa orang musuh sekarang datang melalui houwitser masuk kedalam carre’: dengan pemimpinnya yang berpakaian kuning di muka sekali. Kopral Smit mendapat tusukan tombak pada saat akan memasang lagi isian bedil; van Halderen mendapat dua sabetan klewang yang mematikan pada saat akan memasang lagi pipa yang baru. Pistol kepunyaan van der Heijden juga macet, ketika ia akan menembak kepala penyerbu itu. Kepala yang gagah berani ini telah menerjangnya dan akan menekankan ujung tombak ke dadanya. Koch segera melompat, menangkis dengan pedang tusukan itu, akan tetapi ia sendiri terpanggang tusukan tombak dan keris, dan jatuh tersungkur”. (De Bandjermasinsche Krijg hal. 205)
“ Tentara (Hindia Belanda) telah mempertahankan kehormatan namanya, banyak perwira dan prajurit telah menunjukan keluarbiasaanya, banyak yang mengucurkan darahnya, banyak yang mengorbankan nyawanya.
Celakanya, terlalu sering !
Barisan menjadi tipis, rumah-rumah sakit dan kapal-kapal pengangkut diisi penuh prajurit yang kelelahan karena perang.
Terlalu sering kita ini wajib mengganti pasukan, dan menggantikannya dengan yang baru, yang didatangkan dari Jawa; bahkan demikian seringnya, sehingga kita dalam melukiskan jalannya peperangan segera berhenti memuat semua mutasi !!!”. (De Bandjermasinsche Krijg hal. 395 )
Perang yang tidak berkesudahan, kekalahan yang terus menerus, kematian prajurit maupun pimpinan tentara Hindia Belanda yang tiada henti, sungguh membuat bingung, lelah dan frustasi, sehingga dipersiapkanlah cara-cara yang sangat keji dan licik. Sebuah tipu muslihat yang sangat tidak pantas dipersiapkan untuk memperoleh suatu kemenangan dalam peperangan.
Penipuan itu dimulai dengan ditangkapnya Ratu Siti , Ibunda Sultan Hidayatullah, kemudian Pihak Belanda menulis surat atas nama Ratu Siti kepada Sultan, agar mengunjungi beliau sebelum dihukum gantung oleh Pihak Belanda. Surat tersebut tertera cap Ratu Siti…, padahal semua itu hanya rekayasa & tipuan tanpa pernah Ratu Siti membuat surat tersebut. Ketika bertemu dengan Ibunda Ratu Siti ditangkaplah Sultan Hidayatullah dan diasingkan ke Cianjur. Penangkapannya dilukiskan pihak belanda :
“ Pada tanggal 3 Maret 1862 diberangkatkan ke Pulau Jawa dengan kapal perang ‘Sri Baginda Maharaja Bali’ seorang Raja dalam keadaan sial yang dirasakannya menghujat dalam, menusuk kalbu karena terjerat tipu daya. Seorang Raja yang pantas dikasihani daripada dibenci dan dibalas dendam, karena dia telah terperosok menjadi korban fitnah dan kelicikan yang keji setelah selama tiga tahun menentang kekuasaan kita (Hindia Belanda) dengan perang yang berkat kewibawaanya berlangsung gigih, tegar dan dahsyat mengerikan. Dialah Mangkubumi Kesultanan Banjarmasin yang oleh rakyat dalam keadaan huru-hara dinobatkan menjadi Raja Kesultanan yang sekarang telah dihapuskan (oleh kerajaan Hindia Belanda), bahkan dia sendiri dinyatakan sebagai seorang buronan dengan harga f 1000,- diatas kepalanya.
Hanya karena keberanian, keuletan angkatan darat dan laut (Hindia Belanda) dia berhasil dipojokan dan terpaksa tunduk.
Itulah dia yang namanya :
Pangeran Hidajat Oellah
Anak resmi Sultan muda Abdul Rachman dst, dst, dst….. “.
( Buku Expedities tegen de versteking van Pangeran Antasarie, gelegen aan de Montallatrivier. Karya J.M.C.E. Le Rutte halaman 10).
Dengan penangkapan Sultan ini maka berakhirlah peperangan besar yang terjadi, peperangan yang terjadi berikutnya dilukiskan oleh tentara Hindia Belanda sebagai pemberontakan-pemberontakan kecil.
“Dengan Hidayat, pengganti sah dari Sultan Adam, rakyat yang memberontak itu kehilangan tonggak penunjangnya; dengan Hidayat, pemimpin Agama, para pemimpin agama kehilangan senjata yang paling ampuh untuk menghasut rakyat; oleh kepergian Hidayat, hilanglah semua khayalan untuk memulihkan kembali kebesaran dan kekuasaan Kerajaan Banjar, dengan kepergian Hidayat maka pemberontakan memasuki tahap terakhir” (De Bandjermasinsche krijg hal. 280)
“Dengan Hidayat hilanglah semua khayalan, hasrat suci yang berlebihan, pendorong semangat dan penyebab dari perang ini”(De Bandjermasinsche Krijg hal.
Pemberontak Tuareg Deklarasikan Kemerdekaan Azawad di Utara Mali
Pemberontak Tuareg dari Gerakan Nasional Mali untuk Pembebasan Azawad (MNLA) pada hari Jumat ini (6/4) menyatakan "independensi Azawad," sebuah daerah di utara negara itu, menurut pernyataan yang dimuat di website kelompok mereka.
"Atas nama rakyat Azawadi yang bebas dan setelah berkonsultasi dengan komite eksekutif, dewan revolusioner, dewan pertimbangan, kantor provinsi, kepala staf Tentara Pembebasan Nasional ... kami telah memutuskan untuk mendeklarasikan kemerdekaan Azawad, pada hari ini," kata pernyataan itu.
Pernyataan itu juga menyebutkan "pengakuan" dan "rasa hormat" untuk perbatasan negara tetangga serta komitmen MNLA untuk keterlibatan penuh dalam piagam PBB.
Para pemberontak berjanji untuk memulihkan keamanan dan mulai membangun lembaga negara yang akan mengarah ke sebuah konstitusi demokratis untuk sebuah negara Azawad yang independen.
MNLA juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengakui negara Azawad tanpa penundaan.
Gerakan ini mengatakan akan terus mengelola urusan Azawad sampai penunjukan tokoh nasional.
MNLA ini dibentuk pada Oktober 2011 ketika pemberontak Tuareg lokal bergabung dengan rekan-rekan mereka yang berada di Libya setelah jatuhnya rezim Muammar Gaddafi.
MNLA menolak laporan bahwa pemberontak sebagian besar berjuang untuk Gaddafi.
"Kami mengkonfirmasi dan menggarisbawahi bahwa kombatan yang kembali dari Libya, berjuang dengan pasukan NTC (Dewan Transisi Nasional) lebih dari yang mereka lakukan dengan pasukan Gaddafi," kata kelompok itu di situsnya.
Pemerintah Mali sendiri menuduh MNLA memiliki hubungan dengan al-Qaidah di Maghreb Islam karena kerjasama Tuareg dengan gerakan Ansar Dine, sebuah kelompok pejuang Islam.
Rabu, 14 Maret 2012
Kisah Pohon Apel (Orang Tua Kita)
Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon apel yang amat besar. Seorang kanak-kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di perdu pohon apel tersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya. Pohon apel itu juga menyukai anak tersebut.
Masa berlalu, anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepada pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih. “Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohon apel itu. “Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi gemar bermain dengan engkau.” jawab remaja itu. “Aku mahukan permainan. Aku perlukan uang untuk membelinya.” tambah remaja itu dengan nada yang sedih. Lalu pohon apel itu berkata, “Kalau begitu, petiklah apel-apel yang ada padaku. Juallah untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kau inginkan.”
Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel dipohon itu dan pergi dari situ. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pohon apel itu merasa sedih. Masa berlalu, suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa.
Pohon apel itu merasa gembira.”Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohon apel itu. “Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Bolehkah kau menolongku?” Tanya anak itu.
Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kau buatlah rumah daripadanya.” Pohon apel itu memberikan cadangan. Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong kesemua dahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagi setelah itu.
Suatu hari yang panas seorang lelaki datang menemui pohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon apel itu. Dia telah matang dan dewasa.” Marilah bermain-mainlah di sekitarku, “ajak pohon apel itu.” Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku mempunyai cita-cita untuk belayar. Malangnya, aku tidak mempunyai boat. Bolehkah kau menolongku?” tanya lelaki itu.
“Aku tidak mempunyai boat untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untuk dijadikan boat. Kau akan dapat belayar dengan gembira,” kata pohon apel itu. Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pohon apel itu. Dia kemudiannya pergi dari situ dengan gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu. Namun begitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakin dimamah usia, datang menuju pohon apel itu. Dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apel itu.
“Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untuk diberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangku untuk kau buat boat. Aku hanya ada tunggul dengan akar yang hampir mati…” kata pohon apel itu dengan nada pilu.
“Aku tidak mau apelmu kerana aku sudah tiada bergigi untuk memakannya, aku tidak mau dahanmu kerana aku sudah tua untuk memotongnya, aku tidak mahu batang pohonmu kerana aku berupaya untuk belayar lagi, aku merasa lelah dan ingin istirahat,” jawab lelaki tua itu.
“Jika begitu, istirahatlah di perduku,””kata pohon apel itu.Lalu lelaki tua itu duduk beristirahat di perdu pohon apel itu dan beristirahat. Mereka berdua menangis kegembiraan.
Tersebut. Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan di dalam cerita itu adalah kedua-dua ibu bapak kita. Bila kita masih muda, kita suka bermain dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan. Namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dan gembira dalam hidup. Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikap kejam terhadap pohon apel itu. Tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini melayan ibu bapak mereka. Hargailah jasa ibu bapak kepada kita. Jangan hanya kita menghargai mereka semasa menyambut hari ibu dan hari bapak setiap tahun.
Selasa, 13 Maret 2012
Husein Tabataba’i Doktor Cilik yang Hafal dan Paham Al Qur’an di Usia 7 Tahun
Sebuah keajaiban di Abad 20. Menghebohkan dan menggetarkan hati. Tersebut, seorang bocah 7 tahun meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Hijaz College Islamic University, Inggris, Karena Hafal dan Faham alquran.
Anak kecil ini bahkan bisa memahami Al-Quran walaupun bahasa ibunya bukan bahasa Arab, anak ini bernama Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i.
Pada Bulan February 1998, di Kerajaan Inggris tepatnya di Hijaz College Islamic University Husein yang yang waktu itu baru berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari 5 bidang :
* Menghafal Al-Quran dan menerjemahkan dalam bahasa ibu (persia)
* Menerangkan topik ayal Al-Quran
* Menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran
* Bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran
* Menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan
Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Dimana nilai ini mengukuhkanya sebagai Doktor Honoris Causa.
Standard Penilaian :
* 60 – 70 Sertifikat diploma
* 70 – 80 Sarjana Kehormatan
* 80 – 90 Magister Kehormatan
* 90 ketas Doktoe Kehormatan (honoris cause)
Pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Buku ini juga disertai VCD yang isinya forum-forum baik di dalam negeri (Iran) maupun di luar negeri yang menceritakan bagaimana bocah cilik ini menunjukkan kehebatanya dalam menghafal dan memahami Al-Quran.
Buku ini juga bercerita tentang masa kecil Husein, dimana kedua orang tuanya juga seorang penghafal Al-Quran. Pada Usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran.
Berikut adalah beberapa dialog dalam buku itu yang menunjukkan kepiawaian bocah ini dalam memahami Al-Quran dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dalam percakapan sehari-hari, dialog ini dilakukan sepulang husein mendapat gelar Doktor dari Inggris.
Husein ” Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94:6 )
Penanya Apa Tanggapan orang2x di sana ( Inggris ) dalam acara2x Qurani-mu?
Husein ” Mereka Tertawa ” (QS 83:34) [ Maksud Husein org2x di Inggris tuh merasa senang/bahagia ]
Penanya Jika kamu ditanya orang, ‘ buat apa engkau ke inggris ‘ ? apa jawabanmu ?
Husein ” Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ” ( QS 5:67 )
[ yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al-Quran ].
Penanya Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doctor ?
Husein ” Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka ” ( QS 3:170 ). [ maksudnya, semua itu adalah karunia Allah ]
Penanya Bagaimana Ilmu itu diajarkan ?
Husein ” Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. ” (QS 29:69)
[maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh2x, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. ]
Penanya Kapan engkau akan menikah ?
Husein ( sambil tersenyum ) ” Dan apabila anak-anak telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin. ” ( QS 24:59)
[ maksud Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh ]
Dan masih banyak lagi dialog2x yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat2x Al Qur’an,diantaranya:
Penanya Apa kabarmu..?
Husein ” Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamin ” ( QS 10:10).[ Maksud Husein, kabarnya baik2x saja, dan untuk itu, segala puji bagi Allah Pemilik Semesta Alam. ]
Penanya Di manakah Tuhan ?
Husein ” Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. ” ( QS 2 : 115 )
Penanya Ayat mana dalam Al-Quran yag paling engkau sukai ?
Husein ” Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan ( Keimanan dan Keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. ” (QS 9:128)
Berikut ini endorsment di cover belakang buku:“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan, tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi transfer of knowledge tapi tidak transfer of value. Kisah dalam buku ini sangat baik untuk dijadikan ibrah (pelajaran) dalam hidup dan kehidupan kita.” ~ Dr Arief Rachman, MPd – Pakar Pendidikan
“Saya telah menggeluti Al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apa pun yang ia (Husein) katakan, saya catat. Saya dengan bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini!” ~ Ayatullah Mohsen Qiraati, Mufassir Kontemporer Iran.
“Sayyid Husein memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan para peneliti seharusnya melakukan penelitian mengenai bagaimana metode Husein dalam menghafal dan memahami Al-Quran.” ~ Ayatullah Hashemi Rafsanjani
Untuk lebih lengkap cara mendidik anak seperti Husein, silahkan baca bukunya. Penulis buku ini juga menyekolahkan anak putrinya di kelas Jamiatul Quran Teheran. Blog Penulis buku ini bisa dibaca disini Dina Y Sulaeman, Disini juga dapat dibaca berbagai pandangannya tentang berbagai isue di Iran.
Anak kecil ini bahkan bisa memahami Al-Quran walaupun bahasa ibunya bukan bahasa Arab, anak ini bernama Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i.
Pada Bulan February 1998, di Kerajaan Inggris tepatnya di Hijaz College Islamic University Husein yang yang waktu itu baru berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari 5 bidang :
* Menghafal Al-Quran dan menerjemahkan dalam bahasa ibu (persia)
* Menerangkan topik ayal Al-Quran
* Menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran
* Bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran
* Menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan
Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Dimana nilai ini mengukuhkanya sebagai Doktor Honoris Causa.
Standard Penilaian :
* 60 – 70 Sertifikat diploma
* 70 – 80 Sarjana Kehormatan
* 80 – 90 Magister Kehormatan
* 90 ketas Doktoe Kehormatan (honoris cause)
Pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Buku ini juga disertai VCD yang isinya forum-forum baik di dalam negeri (Iran) maupun di luar negeri yang menceritakan bagaimana bocah cilik ini menunjukkan kehebatanya dalam menghafal dan memahami Al-Quran.
Buku ini juga bercerita tentang masa kecil Husein, dimana kedua orang tuanya juga seorang penghafal Al-Quran. Pada Usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran.
Berikut adalah beberapa dialog dalam buku itu yang menunjukkan kepiawaian bocah ini dalam memahami Al-Quran dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dalam percakapan sehari-hari, dialog ini dilakukan sepulang husein mendapat gelar Doktor dari Inggris.
Penanya Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Husein ” Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94:6 )
Penanya Apa Tanggapan orang2x di sana ( Inggris ) dalam acara2x Qurani-mu?
Husein ” Mereka Tertawa ” (QS 83:34) [ Maksud Husein org2x di Inggris tuh merasa senang/bahagia ]
Penanya Jika kamu ditanya orang, ‘ buat apa engkau ke inggris ‘ ? apa jawabanmu ?
Husein ” Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ” ( QS 5:67 )
[ yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al-Quran ].
Penanya Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doctor ?
Husein ” Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka ” ( QS 3:170 ). [ maksudnya, semua itu adalah karunia Allah ]
Penanya Bagaimana Ilmu itu diajarkan ?
Husein ” Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. ” (QS 29:69)
[maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh2x, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. ]
Penanya Kapan engkau akan menikah ?
Husein ( sambil tersenyum ) ” Dan apabila anak-anak telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin. ” ( QS 24:59)
[ maksud Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh ]
Dan masih banyak lagi dialog2x yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat2x Al Qur’an,diantaranya:
Penanya Apa kabarmu..?
Husein ” Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamin ” ( QS 10:10).[ Maksud Husein, kabarnya baik2x saja, dan untuk itu, segala puji bagi Allah Pemilik Semesta Alam. ]
Penanya Di manakah Tuhan ?
Husein ” Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. ” ( QS 2 : 115 )
Penanya Ayat mana dalam Al-Quran yag paling engkau sukai ?
Husein ” Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan ( Keimanan dan Keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. ” (QS 9:128)
Berikut ini endorsment di cover belakang buku:“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan, tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi transfer of knowledge tapi tidak transfer of value. Kisah dalam buku ini sangat baik untuk dijadikan ibrah (pelajaran) dalam hidup dan kehidupan kita.” ~ Dr Arief Rachman, MPd – Pakar Pendidikan
“Saya telah menggeluti Al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apa pun yang ia (Husein) katakan, saya catat. Saya dengan bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini!” ~ Ayatullah Mohsen Qiraati, Mufassir Kontemporer Iran.
“Sayyid Husein memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan para peneliti seharusnya melakukan penelitian mengenai bagaimana metode Husein dalam menghafal dan memahami Al-Quran.” ~ Ayatullah Hashemi Rafsanjani
Untuk lebih lengkap cara mendidik anak seperti Husein, silahkan baca bukunya. Penulis buku ini juga menyekolahkan anak putrinya di kelas Jamiatul Quran Teheran. Blog Penulis buku ini bisa dibaca disini Dina Y Sulaeman, Disini juga dapat dibaca berbagai pandangannya tentang berbagai isue di Iran.
Ayo Ngeblog Biar Gak Goblok
Ayo Ngeblog Biar Gak Goblok, adalah katimat yang sangat penuh inspirasi dan kalimat panggilan menurut saya, karena memang benar, dan kita semua blogger pasti merasakan kalau ngeblog gak bikin kita goblok. Dunia blog bagi saya hampir sama dengan dunia tempat saya menimba ilmu dan belajar, mencari pengetahuan dan bahkan tempat saya mencari penghasilan tambahan. Arti dari ngeblog menurut saya adalah Menulis, maksudnnya ngeblok adalah tempat kita menuangkan apa yang kita punya kedalam tulisan dan mencari apa yang tidak kita tau sebelumnya dari tulisan orang lain. Namun gak semua ngeblok itu menulis, ini hanya secara garis besar.
Disadari atau tidak, bagi semua blogger pasti dengan ngeblok telah membuat kita lebih banyak tau Tentang informasi dan pengetahuan dibanding mereka yang tidak ngeblog. Sekarang ini adalah era penuh tekhnologi dan kemajuan, di era ini mestinya kita ikut memanfaatkan tekhnologi untuk terus memperdalam pengetahuan dan mempertajam pemikiran, salah satunya adalah dengan cara kita ngeblog, selain tempat menuangkan ide dan info, ngeblog juga adalah tempat kita menjalin persahabatan dan mempererat tali silaturahmi yang tak mengenal jarak maupun waktu.
Ayo Ngeblog Biar Gak Goblok, dan biar kita gak ketinggalan info dan pengetahuan. Saat ini mestinya kita sebagai generasi penerus bangsa, hendaknya memanfaatkan Blog sebagai sarana untuk menimba ilmu dan menjadikan blog tempat kita untuk saling berbagi. Kalau kita kaji satu per satu tentang manfaat blog, mungkin kita tidak akan pernah tau sebanyak apa manfaat dari ngeblog itu. Kita buat satu ilustrasi, jika kita memiliki sebuah blog yang khusus untuk shering info dan berita tentu lama kelamaan kita akan mahir dengan hal itu. Dan jika kita membuat sebuah blog untuk mendulang penghasilan baik berupa bisnis online atau pun kontes seo, kontes artikel, tentu lambat laun kita pasti akan mahir tentang hal itu semua. Jadi intinya ngeblog itu penuh dengan manfaat dan tergantung kita menekuninya.
Ayo Ngeblog Biar Gak Goblok, sebuah hadist mnegatakan �� Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahad��, maksudnya adalah kita diwajibkan untuk menuntut ilmu dari sejak kita dilahirkan hingga sampai kelak kita masuk ke liang lahad, disitu jelas tertulis bahwa tidak ada batas unutu menuntut ilmu, baik kecil, besar, tua dan muda diharuskan terus menuntut ilmu. Ilmu yang dimaksud disini bukan hanya hanya dengan ilmu yang ada di sekolahan ataupun kampus, namun kita bisa juga dengan menuntut ilmu dengan berbagai macam cara seperti dengan kita ngeblog ini. Karena ngeblog juga bisa kita katakan sebagi wadah tempat mecari pengetahuan dan memperdalam kekreatitasan. Jadi mari kita serukan untuk seluruh generasi bangsa di tanah air ini Ayo Ngeblog Biar Gak Goblok.
Disadari atau tidak, bagi semua blogger pasti dengan ngeblok telah membuat kita lebih banyak tau Tentang informasi dan pengetahuan dibanding mereka yang tidak ngeblog. Sekarang ini adalah era penuh tekhnologi dan kemajuan, di era ini mestinya kita ikut memanfaatkan tekhnologi untuk terus memperdalam pengetahuan dan mempertajam pemikiran, salah satunya adalah dengan cara kita ngeblog, selain tempat menuangkan ide dan info, ngeblog juga adalah tempat kita menjalin persahabatan dan mempererat tali silaturahmi yang tak mengenal jarak maupun waktu.
Ayo Ngeblog Biar Gak Goblok, dan biar kita gak ketinggalan info dan pengetahuan. Saat ini mestinya kita sebagai generasi penerus bangsa, hendaknya memanfaatkan Blog sebagai sarana untuk menimba ilmu dan menjadikan blog tempat kita untuk saling berbagi. Kalau kita kaji satu per satu tentang manfaat blog, mungkin kita tidak akan pernah tau sebanyak apa manfaat dari ngeblog itu. Kita buat satu ilustrasi, jika kita memiliki sebuah blog yang khusus untuk shering info dan berita tentu lama kelamaan kita akan mahir dengan hal itu. Dan jika kita membuat sebuah blog untuk mendulang penghasilan baik berupa bisnis online atau pun kontes seo, kontes artikel, tentu lambat laun kita pasti akan mahir tentang hal itu semua. Jadi intinya ngeblog itu penuh dengan manfaat dan tergantung kita menekuninya.
Ayo Ngeblog Biar Gak Goblok, sebuah hadist mnegatakan �� Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahad��, maksudnya adalah kita diwajibkan untuk menuntut ilmu dari sejak kita dilahirkan hingga sampai kelak kita masuk ke liang lahad, disitu jelas tertulis bahwa tidak ada batas unutu menuntut ilmu, baik kecil, besar, tua dan muda diharuskan terus menuntut ilmu. Ilmu yang dimaksud disini bukan hanya hanya dengan ilmu yang ada di sekolahan ataupun kampus, namun kita bisa juga dengan menuntut ilmu dengan berbagai macam cara seperti dengan kita ngeblog ini. Karena ngeblog juga bisa kita katakan sebagi wadah tempat mecari pengetahuan dan memperdalam kekreatitasan. Jadi mari kita serukan untuk seluruh generasi bangsa di tanah air ini Ayo Ngeblog Biar Gak Goblok.
Profile DN AIDIT (Pemimpin PKI)
Dipa Nusantara Aidit, lebih dikenal dengan DN Aidit (30 Juli 1923 – 22 November 1965), adalah Ketua Central Comitte Partai Komunis Indonesia (CC-PKI). Ia dilahirkan dengan nama Achmad Aidit di Pulau Bangka, dan dipanggil “Amat” oleh orang-orang yang akrab dengannya. Di masa kecilnya, Aidit mendapatkan pendidikan Belanda. Ayahnya, Abdullah Aidit, ikut serta memimpin gerakan pemuda di Belitung dalam melawan kekuasaan kolonial Belanda, dan setelah merdeka sempat menjadi anggota DPR (Sementara) mewakili rakyat Belitung. Abdullah Aidit juga pernah mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan, “Nurul Islam”, yang berorientasi kepada Muhammadiyah |
Menjelang dewasa, Achmad Aidit mengganti namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit. Ia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang menyetujuinya begitu saja. Dari Belitung, Aidit berangkat ke Jakarta, dan pada 1940, ia mendirikan perpustakaan “Antara” di daerah Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat. Kemudian ia masuk ke Sekolah Dagang (“Handelsschool”). Ia belajar teori politik Marxis melalui Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda (yang belakangan berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia). Dalam aktivitas politiknya itu pula ia mulai berkenalan dengan orang-orang yang kelak memainkan peranan penting dalam politik Indonesia, seperti Adam Malik, Chaerul Saleh, Bung Karno, Bung Hatta, dan Prof. Mohammad Yamin. Menurut sejumlah temannya, Hatta mulanya menaruh banyak harapan dan kepercayaan kepadanya, dan Achmad menjadi anak didik kesayangan Hatta. Namun belakangan mereka berseberangan jalan dari segi ideologi politiknya. Meskipun ia seorang Marxis dan anggota Komunis Internasional (Komintern), Aidit mengikuti paham Marhaenisme Sukarno dan membiarkan partainya berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut kekuasaan. Sebagai balasan atas dukungannya terhadap Sukarno, ia berhasil menjadi menjadi Sekjen PKI, dan belakangan Ketua. Di bawah kepemimpinannya, PKI menjadi partai komunis ketiga terbesar di dunia, setelah Uni Soviet dan RRT. Ia mengembangkan sejumlah program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lekra, dan lain-lain. Dalam kampanye Pemilu 1955, Aidit dan PKI berhasil memperoleh banyak pengikut dan dukungan karena program-program mereka untuk rakyat kecil di Indonesia. Dalam dasawarsa berikutnya, PKI menjadi pengimbang dari unsur-unsur konservatif di antara partai-partai politik Islam dan militer. |
Pada 1965, PKI menjadi partai politik terbesar di Indonesia, dan menjadi semakin berani dalam memperlihatkan kecenderungannya terhadap kekuasaan. Pada tanggal 30 September 1965 terjadilah tragedi nasional yang dimulai di Jakarta dengan diculik dan dibunuhnya enam orang jenderal dan seorang kapten. Peristiwa ini dikenal sebagai Peristiwa G-30-S. Pemerintah Orde Baru di bawah Jenderal Soeharto mengeluarkan versi resmi bahwa PKI-lah pelakunya, dan sebagai pimpinan partai, Aidit dituduh sebagai dalang peristiwa ini. Tuduhan ini tidak sempat terbukti, karena Aidit meninggal dalam pengejaran oleh militer ketika ia melarikan diri ke Yogyakarta dan dibunuh di sana oleh militer. Ada beberapa versi tentang kematian DN Aidit ini. Menurut versi pertama, Aidit tertangkap di Jawa Tengah, lalu dibawa oleh sebuah batalyon Kostrad ke Boyolali. Kemudian ia dibawa ke dekat sebuah sumur dan disuruh berdiri di situ. Kepadanya diberikan waktu setengah jam sebelum “diberesi”. Waktu setengah jam itu digunakan Aidit untuk membuat pidato yang berapi-api. Hal ini membangkitkan kemarahan semua tentara yang mendengarnya, sehingga mereka tidak dapat mengendalikan emosi mereka. Akibatnya, mereka kemudian menembaknya hingga mati. versi yang lain mengatakan bahwa ia diledakkan bersama-sama dengan rumah tempat ia ditahan. Betapapun juga, sampai sekarang tidak diketahui di mana jenazahnya dimakamkan. |
Profil 1st SS Division Liebstandarte Adolf Hitler, Divisi Pengawal Adolf Hitler (Himmler "Tangan kanan Hitler")
Boleh jadi dalam jajaran divisi-divisi SS, Divisi SS Pertama Liebstandarte Adolf Hitler adalah divisi yang paling terkenal diantara lainnya. Divisi ini adalah divisi waffen-SS (SS Bersenjata) pertama yang dibentuk sekaligus unit SS pertama yang dibentuk untuk menggantikan SA (Sturm Arbeiteilung - Milisi bentukan partai NAZI - bisa diidentikan dengan banser pada partai-partai di Indonesia). 'Liebstandarte' adalah sebuah kata yang menyatakan bahwa divisi ini merupakan personal body guard, dalam hal ini mereka adalah personal bodyguard bagi Sang Fuhrer, Adolf Hitler. Slogan mereka adalah Meine Ehre heisht Treue yang artinya Kehormatanku adalah Kesetiaan. Kesetian terhadap Fuhrer mereka, memang dalam perjalanannnya, Liebstandarte Adolf Hitler terkenal fanatik dalam bertempur. Namun efektifitas mereka sebagai satuan tempur tidak diragukan. Mereka adalah kombinasi antara kekuatan tempur yang tinggi dengan doktrin politik yang mendalam. Membuat Liebstandarte Adolf Hitler menjadi sebuah kekuatan tempur yang disegani baik oleh kawan maupun lawan.
Pada awal perkembangan Partai NAZI, seluruh pengamanan para petinggi NAZI di serahkan kepada Sturm-Arbeiteilung, sebuah milisi bentukan Ernst Rohm. Salah seorang bekas militer yang menjadi petinggi partai NAZI. Namun semenjak Machtergreifung (Malam Pedang Panjang), pembunuhan petinggi SA yang disinyalir akan melakukan kudeta terhadap pimpinan NAZI lainnya. Maka SS berbalik mempunyai peranan yang lebih penting dari SA. Lambat laun, seluruh peranan penting SA digantikan seluruhnya oleh SS dan SA dibubarkan.
Liebstandarte Adolf Hitler kemudian mempunyai peranan militer dibawah komando langsung dari Hitler (berbeda dengan kesatuan SS lain yang berada di bawah Himmler). Awalnya, Leibstandarte Adolf Hitler atau biasa disingkat LAH hanya berbentuk sebagai Stoshtrupp atau tentatra kejut (bisa diidentikan dengan pasukan gerak cepat) namun bentuk pasukan ini dibubarkan ketika Hitler dipenjara pada tahun 1923 akibat pemberontakan Beer Hall yang gagal. Pada tahun 1925, ketika Hitler dibebaskan, pasukan semacam ini kembali dibentuk. LAH kemudian berkembang pesat sehingga pada tahun 1933 ia sudah berbentuk sebagai unit penuh dengan dua komando di dalamnya: Sonderkommando Zossen dan juga Sonderkommando Juteborg.
LAH kemudian berganti nama menjadi Liebstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH) pada tahun 1934. LSSAH mulai aktif dalam gerakan sebagai bentuk militer dengan ikut serta dalam reoccupation Saarland pada tahun 1935, menyusul kemudian pada aneksasi (Anchluss) Austria pada tahun 1938. Pada saat invasi Polandia, LSSAH berbentuk sebuah resimen infantri penuh dengan kekuatan 3 batalion.
Pada saat invasi Perancis di tahun 1940, LSSAH telah berbentuk resimen infantri bermotor dengan kekuatan pendukung beruba Sturmgeschutz (Assault Gun). Dalam pertempuran di Perancis, LSSAH mulai menampilkan kemampuannya. Ia mampu maju sejauh 75 kilometer dalam waktu singkat melewati perbatasan Belanda. Dan ini adalah salah satu gerak cepat pasukan yang paling berhasil selama invasi di Perancis. Namun beberapa insiden menyertai gerak maju pasukan LSSAH, salah satu diantaranya adalah kesalahan penembakan terhadap Jendral Student, komandan pasukan payung. Serta kesalahan informasi bahwa Sheep Dietrich, komandan LSSAH telah tewas, sehingga untuk membalaskan dendam mereka membunuh semua tawanan perang yang berada di tangan mereka.
Pada babakan penyerangan ke Balkan, LSSAH telah berbentuk sebagai brigade penuh. Bentuk LSSAH kemudian semakin dikembangkan menjadi divisi penuh Bermotor pada saat babakan Operasi Barbarossa di tahun 1941, invasi terhadap Uni Soviet. Bentuk divisi ini kemudian dikembangkan lagi menjadi Panzergrenadier (semi divisi bermotor dan semi divisi panser) hingga tahun akhir tahun 1942. Divisi ini dirubah menjadi Divisi Panzer penuh pada awal tahun 1943 dan kemudian diikutsertakan dalam Tentara Ke-6 Pimpinan Jendral Paulus untuk terlibat di dalam perebutan kota Stalingrad (Di sini titik balik serangan Jerman terjadi). Ketika pertama kali terjun dalam peperangan di Stalingrad, LSSAH harus berhadapan dengan ratusan tank t-34 yang tergabung di dalam Mobile Group Popov yang merupakan ujung tombak terhadap counteroffensive pasukan Soviet di front Stalingrad. Soviet menderita cukup banyak kerugian, namun kemampuannya untuk kembali merekrut pasukan membuat LSSAH terpukul mundur. Bersama dengan itu tragedi Stalingrad terjadi dengan menyerahnya lebih dari 100 ribu pasukan Jerman di kota tersebut.
LSSAH kembali bertempur di front timur dalam Offensive Kursk. Di Kursk, LSSAH berhasil menghancurkan ratusan tank dari divisi-divisi tank uni soviet. Namun kembali, kemampuan Soviet dalam membentuk kembali pasukannya secara cepat membuat LSSAH kembali terpukul mundur. LSSAH kemudian ditarik mundur untuk direorganisasi kemudian kembali beraksi di dalam mempertahankan garis pantai Normandia terhadap serang pasukan sekutu setelah D-Day.
Aksi terakhir LSSAH adalah ketika offensive di Ardennes, offensive terakhir Jerman di front barat. Meskipun pada akhirnya offensive ini gagal, namun pamor dan kemampuan tempur divisi LSSAH benar-benar menggagumkan. Mereka menunjukan kemampuan mereka sebagai grup tempur luar biasa yang diindoktrinasi oleh NAZI.
Profil Adolf Hitler
Adolf Hitler lahir tahun 1889 di Braunau, Austria. Sebagai remaja dia merupakan seorang seniman gagal yang kapiran dan kadang-kadang dalam usia mudanya dia menjadi seorang nasionalis Jerman yang fanatik. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya. Kekalahan Jerman membikinnya terpukul dan geram. Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut “Fuehrer.”
Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember 1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan “The Munich Beer Hall Putsch.” Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah. Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.
Di tahun 1928 partai Nazi masih merupakan partai kecil. Tetapi, depressi besar-besaran membikin rakyat tidak puas dengan partai-partai politik yang besar dan sudah mapan. Dalam keadaan seperti ini partai Nazi menjadi semakin kuat, dan di bulan Januari 1933, tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir Jerman.
Dengan jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi. Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri terhadap tuduhan-tuduhan kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali partai Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan samasekali. Banyak lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung di tempat. Meski begitu, sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar penduduk Jerman karena dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi.
Hitler kemudian merancang jalan menuju penaklukan-penaklukan yang ujung-ujungnya membawa dunia ke kancah Perang Dunia ke-2. Dia merebut daerah pertamanya praktis tanpa lewat peperangan samasekali. Inggris dan Perancis terkepung oleh pelbagai macam kesulitan ekonomi, karena itu begitu menginginkan perdamaian sehingga mereka tidak ambil pusing tatkala Hitler mengkhianati Persetujuan Versailles dengan cara membangun Angkatan Bersenjata Jerman. Begitu pula mereka tidak ambil peduli tatkala Hitler menduduki dan memperkokoh benteng di Rhineland (1936), dan demikian juga ketika Hitler mencaplok Austria (Maret 1938). Bahkan mereka terima sambil manggut-manggut ketika Hitler mencaplok Sudetenland, benteng pertahanan perbatasan Cekoslowakia. Persetujuan internasional yang dikenal dengan sebutan “Pakta Munich” yang oleh Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian “Perdamaian sepanjang masa” dibiarkan terinjak-injak dan mereka bengong ketika Hitler merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena Cekoslowakia samasekali tak berdaya. Pada tiap tahap, Hitler dengan cerdik menggabung argumen membenarkan tindakannya dengan ancaman bahwa dia akan perang apabila hasratnya dianggap sepi, dan pada tiap tahap negara-negara demokrasi merasa gentar dan mundur melemah.
Tetapi, Inggris dan Perancis berketetapan hati mempertahankan Polandia, sasaran Hitler berikutnya. Pertama Hitler melindungi dirinya dengan jalan penandatangan pakta “Tidak saling menyerang” bulan Agustus 1939 dengan Stalin (hakekatnya perjanjian itu perjanjian agresi karena keduanya bersepakat bagaimana membagi dua Polandia buat kepentingan masing-masing). Sembilan hari kemudian, Jerman menyerang Polandia dan enam belas hari sesudah itu Uni Soviet berbuat serupa. Meskipun Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Jerman, Polandia segera dapat ditaklukkan.
Tahun puncak kehebatan Hitler adalah tahun 1940. Bulan April, Angkatan Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia. Bulan Mei, dia menerjang Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni, Perancis tekuk lutut. Tetapi pada tahun itu pula Inggris bertahan mati-matian terhadap serangan udara Jerman-terkenal dengan julukan “Battle of Britain” dan Hitler tak pernah sanggup menginjakkan kaki di bumi Inggris.
Pasukan Jerman menaklukkan Yunani dan Yugoslavia di bulan April 1941. Dan di bulan Juni tahun itu pula Hitler merobek-robek “Perjanjian tidak saling menyerang” dengan Uni Soviet dan membuka penyerbuan. Angkatan Bersenjata Jerman dapat menduduki bagian yang amat luas wilayah Rusia tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum musim dingin. Meski bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan beberapa hari kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik pangkalan Angkatan Lautnya di Pearl Harbor.
Di pertengahan tahun 1942 Jerman sudah menguasai bagian terbesar wilayah Eropa yang tak pernah sanggup dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah. Tambahan pula, dia menguasai Afrika Utara. Titik balik peperangan terjadi pada parohan kedua tahun 1942 tatkala Jerman dikalahkan dalam pertempuran rumit di El-Alamein di Mesir dan Stalingrad di Rusia. Sesudah kemunduran ini, nasib baik yang tadinya memayungi tentara Jerman angsur-berangsur secara tetap meninggalkannya.
Selama masa kuasa, Hitler terlibat dalam tindakan pembunuhan massal yang tak ada tolok tandingannya dalam sejarah. Dia seorang rasialis yang fanatik, spesial terhadap orang Yahudi yang dilakukannya dengan penuh benci meletup-letup. Secara terbuka dia mengumumkan bunuh tiap orang Yahudi di dunia. Di masa pemerintahannya, Nazi membangun kampkamp pengasingan besar, dilengkapi dengan kamar gas. Di tiap daerah yang menjadi wilayah kekuasaannya, orang-orang tak bersalah, lelaki dan perempuan serta anak-anak digiring dan dijebloskan ke dalam gerbong ternak untuk selanjutnya dicabut nyawanya di kamar-kamar gas. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun saja sekitar 6.000.000 Yahudi dipulangkan ke alam baka.
Yahudi bukan satu-satunya golongan yang jadi korban Hitler. Di masa pemerintahan kediktatorannya, orang-orang Rusia dan Gypsy juga dibabat, seperti juga halnya menimpa orang-orang yang dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya peperangan. Melainkan Hitler membangun kamp mautt itu dengan organisasi yang rapi dan cermat seakan-akan dia merancang sebuah perusahaan bisnis besar. Data-data tersusun, jumlah ditetapkan, dan mayat-mayat secara sistematis dipreteli anggota-anggota badannya yang berharga seperti gigi emas dan cincin kimpoi. Juga banyak dari jenazah-jenazah itu dimanfaatkan buat pabrik sabun. Begitu telitinya rencana pembunuhan oleh Hitler hingga bahkan di akhir-akhir perang akan selesai, tatkala Jerman kekurangan bahan-bahan buat penggunaan baik sipil maupun militer, gerbong ternak masih terus menggelinding menuju kamp-kamp pembunuhan dalam rangka missi teror non-militer.
Dalam banyak hal, jelas sekali kemasyhuran Hitler akan tamat. Pertama, dia oleh dunia luas dianggap manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah. Jika orang seperti Nero dan Caligula yang salah langkahnya amat tidak berarti jika dibanding Hitler dan Hitler masih saja tetap jadi lambang kekejaman selama 20 abad, tampaknya tak melesetlah jika orang meramalkan bahwa Hitler yang begitu buruk reputasinya tak terlawankan dalam sejarah akan dikenang orang untuk berpuluh-puluh abad lamanya.
Lebih dari itu, tentu saja, Hitler akan dikenang sebagai biang keladi pecahnya Perang Dunia ke-2, perang terbesar yang pernah terjadi di atas bumi. Kemajuan persenjataan nuklir seakan merupakan kemustahilan akan terjadi perang yang berskala luas di masa depan.
Lebih jauh lagi, Hitler akan tetap terkenal karena seluruh kisah menyangkut dirinya begitu menyeramkan dan menarik, betapa seorang asing (Hitler dilahirkan di Austria, bukan Jerman), betapa seorang yang tak punya pengalaman politik samasekali, tak punya duit, tak punya hubungan politik, mampu –dalam masa kurang dari empat belas tahun– menjadi pemimpin kekuatan dunia yang menonjol, sungguh-sungguh mengagumkan. Kemampuannya selaku orator betul-betul luar biasa. Diukur dari kemampuannya menggerakkan massa dalam tindakan-tindakan penting, bisa dikatakan bahwa Hitler merupakan seorang orator terbesar dalam sejarah. Akhirnya, cara kotor yang mengangkatnya ke puncak kekuasaan, sekali terpegang tangannya tak akan cepat terlupakan.
Mungkin tak ada tokoh dalam sejarah yang punya pengaruh begitu besar terhadap generasinya ketimbang Adolf Hitler. Di samping puluhan juta orang yang mati dalam peperangan yang dia biang keladinya, atau mereka yang mati di kamp konsentrasi, masih berjuta juta orang terlunta-lunta tanpa tempat bernaung atau yang hidupnya berantakan akibat perang.
Perkiraan lain mengenai pengaruh Hitler harus mempertimbangkan dua faktor. Pertama, banyak yang betul-betul terjadi di bawah kepemimpinannya tak akan pernah terjadi andaikata tanpa Hitler. (Dalam kaitan ini dia amat berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Charles Darwin atau Simon Bolivar). Tentu saja benar bahwa situasi di Jerman dan Eropa menyediakan kesempatan buat Hitler. Gairah kemiliterannya dan anti Yahudinya, misalnya, memang memukau para pendengamya. Tak tampak tanda-tanda, misalnya, bahwa umumnya bangsa Jerman di tahun 1920-an atau 1930-an bermaksud punya pemerintahan seperti yang digerakkan oleh Hitler, dan sedikit sekali tanda-tanda bahwa pemuka-pemuka Jerman lainnya akan berbuat serupa Hitler. Apa yang dilakukan Hitler sedikit pun tak pernah diduga akan terjadi oleh para pengamat.
Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember 1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan “The Munich Beer Hall Putsch.” Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah. Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.
Di tahun 1928 partai Nazi masih merupakan partai kecil. Tetapi, depressi besar-besaran membikin rakyat tidak puas dengan partai-partai politik yang besar dan sudah mapan. Dalam keadaan seperti ini partai Nazi menjadi semakin kuat, dan di bulan Januari 1933, tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir Jerman.
Dengan jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi. Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri terhadap tuduhan-tuduhan kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali partai Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan samasekali. Banyak lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung di tempat. Meski begitu, sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar penduduk Jerman karena dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi.
Hitler kemudian merancang jalan menuju penaklukan-penaklukan yang ujung-ujungnya membawa dunia ke kancah Perang Dunia ke-2. Dia merebut daerah pertamanya praktis tanpa lewat peperangan samasekali. Inggris dan Perancis terkepung oleh pelbagai macam kesulitan ekonomi, karena itu begitu menginginkan perdamaian sehingga mereka tidak ambil pusing tatkala Hitler mengkhianati Persetujuan Versailles dengan cara membangun Angkatan Bersenjata Jerman. Begitu pula mereka tidak ambil peduli tatkala Hitler menduduki dan memperkokoh benteng di Rhineland (1936), dan demikian juga ketika Hitler mencaplok Austria (Maret 1938). Bahkan mereka terima sambil manggut-manggut ketika Hitler mencaplok Sudetenland, benteng pertahanan perbatasan Cekoslowakia. Persetujuan internasional yang dikenal dengan sebutan “Pakta Munich” yang oleh Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian “Perdamaian sepanjang masa” dibiarkan terinjak-injak dan mereka bengong ketika Hitler merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena Cekoslowakia samasekali tak berdaya. Pada tiap tahap, Hitler dengan cerdik menggabung argumen membenarkan tindakannya dengan ancaman bahwa dia akan perang apabila hasratnya dianggap sepi, dan pada tiap tahap negara-negara demokrasi merasa gentar dan mundur melemah.
Tetapi, Inggris dan Perancis berketetapan hati mempertahankan Polandia, sasaran Hitler berikutnya. Pertama Hitler melindungi dirinya dengan jalan penandatangan pakta “Tidak saling menyerang” bulan Agustus 1939 dengan Stalin (hakekatnya perjanjian itu perjanjian agresi karena keduanya bersepakat bagaimana membagi dua Polandia buat kepentingan masing-masing). Sembilan hari kemudian, Jerman menyerang Polandia dan enam belas hari sesudah itu Uni Soviet berbuat serupa. Meskipun Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Jerman, Polandia segera dapat ditaklukkan.
Tahun puncak kehebatan Hitler adalah tahun 1940. Bulan April, Angkatan Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia. Bulan Mei, dia menerjang Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni, Perancis tekuk lutut. Tetapi pada tahun itu pula Inggris bertahan mati-matian terhadap serangan udara Jerman-terkenal dengan julukan “Battle of Britain” dan Hitler tak pernah sanggup menginjakkan kaki di bumi Inggris.
Pasukan Jerman menaklukkan Yunani dan Yugoslavia di bulan April 1941. Dan di bulan Juni tahun itu pula Hitler merobek-robek “Perjanjian tidak saling menyerang” dengan Uni Soviet dan membuka penyerbuan. Angkatan Bersenjata Jerman dapat menduduki bagian yang amat luas wilayah Rusia tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum musim dingin. Meski bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan beberapa hari kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik pangkalan Angkatan Lautnya di Pearl Harbor.
Di pertengahan tahun 1942 Jerman sudah menguasai bagian terbesar wilayah Eropa yang tak pernah sanggup dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah. Tambahan pula, dia menguasai Afrika Utara. Titik balik peperangan terjadi pada parohan kedua tahun 1942 tatkala Jerman dikalahkan dalam pertempuran rumit di El-Alamein di Mesir dan Stalingrad di Rusia. Sesudah kemunduran ini, nasib baik yang tadinya memayungi tentara Jerman angsur-berangsur secara tetap meninggalkannya.
Selama masa kuasa, Hitler terlibat dalam tindakan pembunuhan massal yang tak ada tolok tandingannya dalam sejarah. Dia seorang rasialis yang fanatik, spesial terhadap orang Yahudi yang dilakukannya dengan penuh benci meletup-letup. Secara terbuka dia mengumumkan bunuh tiap orang Yahudi di dunia. Di masa pemerintahannya, Nazi membangun kampkamp pengasingan besar, dilengkapi dengan kamar gas. Di tiap daerah yang menjadi wilayah kekuasaannya, orang-orang tak bersalah, lelaki dan perempuan serta anak-anak digiring dan dijebloskan ke dalam gerbong ternak untuk selanjutnya dicabut nyawanya di kamar-kamar gas. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun saja sekitar 6.000.000 Yahudi dipulangkan ke alam baka.
Yahudi bukan satu-satunya golongan yang jadi korban Hitler. Di masa pemerintahan kediktatorannya, orang-orang Rusia dan Gypsy juga dibabat, seperti juga halnya menimpa orang-orang yang dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya peperangan. Melainkan Hitler membangun kamp mautt itu dengan organisasi yang rapi dan cermat seakan-akan dia merancang sebuah perusahaan bisnis besar. Data-data tersusun, jumlah ditetapkan, dan mayat-mayat secara sistematis dipreteli anggota-anggota badannya yang berharga seperti gigi emas dan cincin kimpoi. Juga banyak dari jenazah-jenazah itu dimanfaatkan buat pabrik sabun. Begitu telitinya rencana pembunuhan oleh Hitler hingga bahkan di akhir-akhir perang akan selesai, tatkala Jerman kekurangan bahan-bahan buat penggunaan baik sipil maupun militer, gerbong ternak masih terus menggelinding menuju kamp-kamp pembunuhan dalam rangka missi teror non-militer.
Dalam banyak hal, jelas sekali kemasyhuran Hitler akan tamat. Pertama, dia oleh dunia luas dianggap manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah. Jika orang seperti Nero dan Caligula yang salah langkahnya amat tidak berarti jika dibanding Hitler dan Hitler masih saja tetap jadi lambang kekejaman selama 20 abad, tampaknya tak melesetlah jika orang meramalkan bahwa Hitler yang begitu buruk reputasinya tak terlawankan dalam sejarah akan dikenang orang untuk berpuluh-puluh abad lamanya.
Lebih dari itu, tentu saja, Hitler akan dikenang sebagai biang keladi pecahnya Perang Dunia ke-2, perang terbesar yang pernah terjadi di atas bumi. Kemajuan persenjataan nuklir seakan merupakan kemustahilan akan terjadi perang yang berskala luas di masa depan.
Lebih jauh lagi, Hitler akan tetap terkenal karena seluruh kisah menyangkut dirinya begitu menyeramkan dan menarik, betapa seorang asing (Hitler dilahirkan di Austria, bukan Jerman), betapa seorang yang tak punya pengalaman politik samasekali, tak punya duit, tak punya hubungan politik, mampu –dalam masa kurang dari empat belas tahun– menjadi pemimpin kekuatan dunia yang menonjol, sungguh-sungguh mengagumkan. Kemampuannya selaku orator betul-betul luar biasa. Diukur dari kemampuannya menggerakkan massa dalam tindakan-tindakan penting, bisa dikatakan bahwa Hitler merupakan seorang orator terbesar dalam sejarah. Akhirnya, cara kotor yang mengangkatnya ke puncak kekuasaan, sekali terpegang tangannya tak akan cepat terlupakan.
Mungkin tak ada tokoh dalam sejarah yang punya pengaruh begitu besar terhadap generasinya ketimbang Adolf Hitler. Di samping puluhan juta orang yang mati dalam peperangan yang dia biang keladinya, atau mereka yang mati di kamp konsentrasi, masih berjuta juta orang terlunta-lunta tanpa tempat bernaung atau yang hidupnya berantakan akibat perang.
Perkiraan lain mengenai pengaruh Hitler harus mempertimbangkan dua faktor. Pertama, banyak yang betul-betul terjadi di bawah kepemimpinannya tak akan pernah terjadi andaikata tanpa Hitler. (Dalam kaitan ini dia amat berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Charles Darwin atau Simon Bolivar). Tentu saja benar bahwa situasi di Jerman dan Eropa menyediakan kesempatan buat Hitler. Gairah kemiliterannya dan anti Yahudinya, misalnya, memang memukau para pendengamya. Tak tampak tanda-tanda, misalnya, bahwa umumnya bangsa Jerman di tahun 1920-an atau 1930-an bermaksud punya pemerintahan seperti yang digerakkan oleh Hitler, dan sedikit sekali tanda-tanda bahwa pemuka-pemuka Jerman lainnya akan berbuat serupa Hitler. Apa yang dilakukan Hitler sedikit pun tak pernah diduga akan terjadi oleh para pengamat.
OPERATION VALKYRIE Operasi Penghianatan Bagi Adolf Hitler
Sebuah rencana penanganan keadaan darurat yang dibuat Hitler seandainya ada sesuatu terjadi pada dirinya.
Operasi Valkyrie adalah suatu operasi untuk pengambil alih kekuasaan, yaitu sebuah operasi pemerintahan bayangan untuk meredam kekacauan di Jerman sekiranya Adolf Hitler terbunuh dalam Perang Dunia II. Operasi ini disetujui oleh Hitler sebagai bentuk tindakan darurat yang melegitimasi angkatan perang untuk mengambil alih kekuasaan. Operasi ini dijalankan hanya jika Hitler tewas, dan demi keamanan negara, militer berhak mengambil alih kekuasaan. Namun, operasi itu dimanfaatkan untuk mengkudeta Hitler.
20 Juli 1944, Pada waktu itu beberapa petinggi militer Jerman melancarkan operasi Valkyrie yang bertujuan untuk menjatuhkan rezim Hitler. Namun sayang operasi itu gagal, bom yang diledakkan oleh Kolonel Claus Graf Schenk von Stauffenberg hanya melukai lengan Hitler. Setidaknya ada 15 kali usaha pembunuhan terhadap Adolf Hitler, namun semuanya gagal termasuk operasi militer Valkyrie ini. Rupanya Hitler hanya boleh mati lewat tangannya sendiri, 9 bulan setelah usaha kudeta ini.
kol.stauffenberg, Pimpinam Pemberontak
Sayang sekali, Hitler yang diharapkan tewas hanya mengalami cedera kecil dalam ledakan itu. Dan tak lama kemudian segera tercium upaya kudeta. Jaringan "The German Resistance" menjadi incaran tentara yang setia kepada Hitler. Otomatis usaha kudeta dengan menggunakan Operasi Militer Valkyrie ini gagal, kepanikan terjadi di kelompok pemberontak. Kegagalan usaha kudeta ini juga karena kurangnya dukungan faktor alat komunikasi yang sangat berperan penting untuk kesuksesan misi tersebut. Kekuasaan tidak cukup hanya dengan "moncong senjata", tetapi juga penguasaan jalur komunikasi. Ketika jalur komunikasi ditutup, mereka langsung lumpuh. Josef Goebbels (yang menjabat sebagai 'Menteri informasi'), ia adalah salah seorang yang paling setia kepada Hitler, pada hari itu juga memerintahkan stasiun radio mengabarkan bahwa Hitler selamat dalam percobaan pembunuhan. Informasi melalui siaran radio ini sangat memberi dampak bagi orang-orang yang masih pro Hitler dan para pemberontak.
Pada tengah malam, para pemimpin kudeta yang berada di gedung Bendlerblock, kantor Departemen Pertahanan pemerintah Jerman pada saat itu, ditangkap. Mereka adalah Jenderal Olbricht, Kolonel Stauffenberg, Letnan Haeftner, dan Kolonel Mertz Quirnherm. Ludwig Beck memilih bunuh diri dihadapan para tentara yang masih setia kepada Hitler. Di front Timur, Mayor Jenderal von Tresckow bunuh diri dengan sebuah granat tangan setelah ia mengetahui Operasi Militer Valkyrie gagal. Kemudian sebagian besar anggota komplotan ini ditangkap, termasuk Erwin von Witzleben, dan Carl Goerdeler calon kanselir Jerman bentukan para pemberontak. Mereka dieksekusi mati.
Inilah Kaum pemberontak itu, dari kiri: Carl Goerdeler (Kevin McNally), Kolonel Mertz von Quirnheim (Christian Berkel), Jenderal Friedrich Olbricht (Bill Nighy), Kolonel Claus von Stauffenberg (Tom Cruise), Ludwig Beck (Terence Stamp), Erwin von Witzleben (David Schofield) dan Mayor Jendral Henning von Tresckow (Kenneth Branagh).
Keterangan : semua tokoh yang ada di film itu di buat se mirip mungkin dengan aslinya
Langganan:
Postingan (Atom)